WAHYUNI, Nuri (2025) Aplikasi Bioaktivator Alami Kotoran Kambing dan Tongkol Jagung dalam Proses Pengomposan Kotoran Ternak serta Aplikasinya terhadap Hasil Jagung Manis. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Nuri Wahyuni-A1D021134-Skripsi-2025.pdf Download (22kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Nuri Wahyuni-A1D021134-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (185kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Nuri Wahyuni-A1D021134-Skripsi-2025.pdf Download (22kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Nuri Wahyuni-A1D021134-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 20 November 2026. Download (29kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Nuri Wahyuni-A1D021134-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 20 November 2026. Download (92kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Nuri Wahyuni-A1D021134-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 20 November 2026. Download (228kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Nuri Wahyuni-A1D021134-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (268kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Nuri Wahyuni-A1D021134-Skripsi-2025.pdf Download (16kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Nuri Wahyuni-A1D021134-Skripsi-2025.pdf Download (169kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Nuri Wahyuni-A1D021134-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (279kB)

Abstract

Produktivitas tanaman jagung sangat bergantung pada ketersediaan hara yang cukup dan seimbang di dalam tanah untuk pertumbuhan dan hasil tanaman yang optimal. Pupuk organik dapat dikombinasikan dengan pupuk anorganik seperti N, P, K untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dan mengurangi ketergantungan terhadap pupuk anorganik. Kotoran ternak dapat dimanfaatkan sebagai kompos diantaranya kotoran sapi dan kambing. Penggunaan bioaktivator dapat mempercepat pengomposan dengan melibatkan aktivaktor dalam merubah nutrien yang ada untuk melepas energi. Bioaktivator dapat berasal dari mikroorganisme lokal yang bersumber dari tongkol jagung ataupun kotoran kambing yang dapat menjadi bahan pengurai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kompos kotoran kambing dan sapi yang didekomposisi dengan bioaktivator alami kotoran kambing, tongkol jagung, dekomposer komersial; serta mengetahui pengaruh kompos kotoran ternak dengan bioaktivator alami kotoran kambing dan tongkol jagung serta aplikasinya dengan N, P, K dosis rendah terhadap hasil jagung manis. Penelitian dilaksanakan pada Agustus 2024 sampai April 2025 yang dibagi menjadi 2 tahapan dengan menggunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok) dua faktor. Faktor pertama tahap 1 terdiri atas 2 perlakuan, yaitu K1 (kotoran sapi), K2 (kotoran kambing). Faktor kedua terdiri atas tiga perlakuan, yaitu B1 (bioaktivator kotoran kambing), B2 (bioaktivator tongkol jagung), dan B3 (dekomposer komersial). Kedua faktor tersebut dikombinasikan menjadi 6 perlakuan dan tiga ulangan. Tahap kedua terdiri dari 2 faktor yaitu dosis NPK dan jenis kompos. Faktor pertama yaitu dosis NPK (P) yang terdiri dari P0 (dosis NPK 0%), P1 (dosis NPK 50%), dan P2 (dosis NPK 100%). Faktor kedua terdiri dari 4 perlakuan, yaitu O1 (kompos sapi + bioaktivator kotoran kambing), O2 (kompos sapi + bioaktivator tongkol jagung), O3 (kompos kambing + bioaktivator kotoran kambing) dan O4 (kompos kambing + bioaktivator tongkol jagung) sehingga mendapat 12 perlakuan dan tiga ulangan. Variabel yang diukur, yaitu kualitas kompos meliputi suhu, N-total, P-total, K-total, pH, C-organik, rasio C/N, Pb, Cd, kadar air, ukuran partikel, serta hasil penanaman yang meliputi bobot jagung dengan kelobot, bobot jagung tanpa kelobot, jumlah biji per tongkol, panjang tongkol dan diameter tongkol. Hasil penelitian menunjukan bahwa kompos kotoran sapi dengan bioaktivator tongkol jagung menghasilkan kualitas kompos terbaik karena memenuhi semua standar SNI 7763:2018. Pengomposan kotoran sapi dan kambing dengan bioaktivator lainnya juga menghasilkan kompos yang sesuai dengan SNI 7763:2018 kecuali pada variabel kadar air yang relatif tinggi. Pupuk N, P, K dosis 50% dengan media yang telah ditambahkan pupuk kompos dapat meningkatkan hasil jagung manis hingga setara dengan hasil pupuk N, P, K dosis 100%. Hal tersebut berpotensi untuk mengurangi penggunaan pupuk N, P, K hingga 50 %.

Actions (login required)

View Item