Search for collections on Repository Universitas Jenderal Soedirman

Deteksi Molekuler Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus pada Anak Sehat di Wilayah Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara

MERANTI, Arum Sekar (2025) Deteksi Molekuler Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus pada Anak Sehat di Wilayah Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

[img] PDF (Cover)
COVER-Arum Sekar Meranti-B1A021102-Skripsi-2025.pdf

Download (36kB)
[img] PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Arum Sekar Meranti-B1A021102-Skripsi-2025.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Arum Sekar Meranti-B1A021102-Skripsi-2025.pdf

Download (206kB)
[img] PDF (BabI)
BAB-I-Arum Sekar Meranti-B1A021102-Skripsi-2025.pdf
Restricted to Repository staff only until 25 November 2026.

Download (203kB)
[img] PDF (BabII)
BAB-II-Arum Sekar Meranti-B1A021102-Skripsi-2025.pdf
Restricted to Repository staff only until 25 November 2026.

Download (335kB)
[img] PDF (BabIII)
BAB-III-Arum Sekar Meranti-B1A021102-Skripsi-2025.pdf
Restricted to Repository staff only until 25 November 2026.

Download (482kB)
[img] PDF (BabIV)
BAB-IV-Arum Sekar Meranti-B1A021102-Skripsi-2025.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (786kB)
[img] PDF (BabV)
BAB-V-Arum Sekar Meranti-B1A021102-Skripsi-2025.pdf

Download (198kB)
[img] PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Arum Sekar Meranti-B1A021102-Skripsi-2025.pdf

Download (352kB)
[img] PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-Arum Sekar Meranti-B1A021102-Skripsi-2025.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (635kB)

Abstract

Staphylococcus aureus merupakan salah satu flora normal yang dapat ditemukan pada kulit dan hidung manusia. Kolonisasi S. aureus lebih sering terjadi pada anak-anak, dengan tingkat kolonisasi yang bervariasi seiring pertambahan usia. S. aureus dapat menyebabkan infeksi, baik yang diperoleh dari lingkungan maupun yang terkait dengan layanan kesehatan. Salah satu bentuk S. aureus yang resisten terhadap antibiotik metisilin adalah Methicillin-Resistant Staphylococcus aureus (MRSA) yang menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat karena resisten terhadap berbagai antibiotik dan risiko komplikasi yang berpotensi mengancam nyawa. Angka kejadian MRSA di Indonesia diperkirakan mencapai 36.3%, dengan sekitar 50% isolat resisten terhadap penisilin-G dan ampisilin berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dieng merupakan daerah dengan temperatur yang rendah dan kelembapan yang tinggi, hal itu dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroba. Tujuan penelitian ini untuk mengukur tingkat prevalensi S. aureus dan MRSA pada anak sehat di wilayah dataran tinggi Dieng, Kecamatan Batur, Banjarnegara; dan menganalisis epidemiologi responden sebagai sampel penelitian berdasarkan data demografi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan studi cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dari sampel yang telah diambil melalui swab nasofaring. Variabel dalam penelitian terdiri dari variabel bebas yaitu anak-anak sehat di dataran tinggi Dieng dan variabel terikat yaitu keberadaan dan prevalensi S. aureus dan MRSA berdasarkan deteksi molekuler menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR). Penelitian ini dilakukan dengan melakukan isolasi dan identifikasi S. aureus melalui kultur bakteri pada media pertumbuhan yang sesuai. Karakterisasi molekuler menggunakan teknik PCR untuk mengonfirmasi keberadaan S. aureus dengan mendeteksi gen nuc (255 pb) dan mengidentifikasi MRSA dengan mendeteksi gen mecA (527 pb). Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk menentukan prevalensinya S. aureus pada anak-anak sehat di wilayah dataran tinggi Dieng. Analisis epidemiologi berdasarkan atas data demografi responden sebagai sampel penelitian. Prevalensi dari hasil penelitian ini akan dibandingkan dengan studi sebelumnya yang memiliki korelasi serupa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 sampel swab nasofaring anak sehat, lima isolat terdeteksi membawa gen nuc sebagai penanda S. aureus, dan empat isolat membawa gen mecA sebagai penanda MRSA. Prevalensi S. aureus pada anak sehat sebesar 5%, yang tergolong rendah, sedangkan prevalensi MRSA sebesar 4%, tergolong sedang. Analisis epidemiologi menunjukkan bahwa kolonisasi S. aureus dan MRSA pada anak sehat di Kabupaten Batur dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, paparan asap rokok, dan kondisi lingkungan dengan riwayat ISPA. Faktor lingkungan dengan riwayat ISPA merupakan faktor risiko paling dominan terhadap kolonisasi S. aureus dan MRSA pada anak sehat.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Nomor Inventaris: B25128
Uncontrolled Keywords: MRSA, prevalensi, Staphylococcus aureus
Subjects: B > B8 Bacteria
Divisions: Fakultas Biologi > S1 Biologi
Depositing User: Mrs Arum Sekar Meranti
Date Deposited: 25 Nov 2025 08:03
Last Modified: 25 Nov 2025 08:03
URI: http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/38430

Actions (login required)

View Item View Item