Search for collections on Repository Universitas Jenderal Soedirman

Aplikasi bacillus subtilis b209, b211, b298 untuk pengendalian penyakit antraknosa dan peningkatan hasil cabai

ARIYANTO, Muhammad (2017) Aplikasi bacillus subtilis b209, b211, b298 untuk pengendalian penyakit antraknosa dan peningkatan hasil cabai. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

[img]
Preview
PDF (Cover)
Cover_1.pdf

Download (14kB) | Preview
[img] PDF (Legalitas)
Legalitas_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (351kB)
[img]
Preview
PDF (Abstrak)
Abstrak_1.pdf

Download (106kB) | Preview
[img] PDF (BabI)
Bab I_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (78kB)
[img] PDF (BabII)
Bab II_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (337kB)
[img] PDF (BabIII)
Bab III_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (96kB)
[img] PDF (BabIV)
Bab IV_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (820kB)
[img] PDF (BabV)
Bab V_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (13kB)
[img]
Preview
PDF (DaftarPustaka)
Daftra Pustaka_1.pdf

Download (130kB) | Preview
[img] PDF (Lampiran)
Lampiran_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan tanaman perdu dari famili terungterungan yang berasal dari benua Amerika dan menyebar ke negara-negara Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia. Penyakit antraknosa tergolong dalam penyakit utama tanaman cabai. Pengendalian penyakit pada umumnya masih menggunakan fungisida, karena masih dianggap dapat mengendalikan penyakit secara cepat dan praktis. Bacillus subtilis merupakan bakteri gram positif dapat digunakan sebagai agensi pengendali hayati. Bakteri ini dapat menekan jamur atau bakteri patogen dengan antibiosis dan kompetisi nutrisi. Tujuan dari penelitian ini untuk: 1. Mengetahui pengaruh B. subtilis B209, B211, B298 sebagai pengendali penyakit antraknosa pada tanaman cabai; 2. Mengidentifikasi jenis jamur penyebab penyakit antraknosa pada cabai; 3. Mengetahui pengaruh B. subtilis B209, B211, B298 untuk peningkatan hasil cabai; 4. Mengetahui perbedaan efektifitas B. subtilis B209, B211, B298. Penelitian dilakukan di lahan Desa Rempoah, Kecamatan Baturraden, Purwokerto. Penelitian berlangsung kurang lebih 5 bulan, dari bulan April sampai Agustus 2016. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 5 perlakuan dan 6 ulangan sehingga ada 30 unit percobaan. Perlakuan yang dicoba meliputi; aplikasi B. subtilis B209, B211, B298 dengan cara perendaman benih, penyiraman, dan penyemprotan; perlakuan dengan fungisida; dan kontrol (tanpa B. subtilis dan tanpa fungisida. Kepadatan B. subtilis dalam larutan semprot yang digunakan yaitu: 1). B. subtilis B209 sebesar 109,7 x cfu/ml; 2). B. subtilis B211 sebesar 15,2 x cfu/ml; 3). B. subtilis B298 sebesar 97,3 x cfu/ml. Variabel yang diamati meliputi intensitas penyakit, laju infeksi, dan bobot buah segar per tanaman, jumlah buah per tanaman. Data yang diperoleh dianalisis sidik ragam untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang dicoba. Apabila pengaruhnya berbeda nyata, dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil terbaik ditunjukan oleh perlakuan B. subtilis B209 menekan penyakit sebesar 66,28%. Ketiga isolat B. subtilis tidak berbeda nyata dengan fungisida. Artinya perlakuan B. subtilis setara dengan fungisida, tetapi dilihat dari keamanan atau resiko pencemaran lingkungan dari penggunaan fungisida maka penggunaan B. subtilis masih lebih baik dan efektif. Berdasarkan identifikasi penyebab penyakit antraknosa pada cabai yang disebabkan oleh jamur C. capsici yaitu gejala antraknosa yang ditimbulkan pada buah cabai adalah berkerut, dengan konidium berbentuk bulan sabit tidak bersekat, sedangkan hasil identifikasi penyebab penyakit antraknosa pada cabai yang disebabkan oleh jamur C. gloeosporioides, konidiumnya berbentuk silindris berujung tumpul. Gejala mula-mula dari bercak coklat kehitaman kecil kemudian bercak membesar dan membusuk pada buah. Perlakuan B. subtilis B298 adalah yang paling efektif meningkatkan jumlah buah sebesar 80,82% dan bobot buah segar/tanaman sebesar 82,1%. Isolat B. subtilis B209 adalah yang paling efektif dalam menekan dan mengendalikan penyakit antraknosa dan isolat B. subtilis B298 adalah yang paling efektif untuk meningkatkan hasil cabai.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Nomor Inventaris: A17077
Uncontrolled Keywords: bacillus subtilis b209, b211, b298,pengendalian penyakit antraknosa
Subjects: P > P319 Plant diseases
Divisions: Fakultas Pertanian > S1 Agroteknologi
Depositing User: Mr Supriyana Supriyana
Date Deposited: 23 Oct 2018 01:12
Last Modified: 21 Dec 2021 04:04
URI: http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/397

Actions (login required)

View Item View Item