OCTAVIA, Karina (2018) Fermentasi Xilosa dari Tandan Kosong Sawit Menggunakan Scheffersomyces Stipitis dan Debaryomyces Hansenii untuk Produksi Xilitol. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER KARINA OCTAVIA_B1J013081.pdf Download (20kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS KARINA OCTAVIA_B1J013081.pdf Restricted to Repository staff only Download (467kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK KARINA OCTAVIA_B1J013081.pdf Download (525kB)
	PDF (BabI) BAB I KARINA OCTAVIA_B1J013081.pdf Restricted to Repository staff only Download (217kB)
	PDF (BabII) BAB II KARINA OCTAVIA_B1J013081.pdf Restricted to Repository staff only Download (782kB)
	PDF (BabIII) BAB III KARINA OCTAVIA_B1J013081.pdf Restricted to Repository staff only Download (248kB)
	PDF (BabIV) BAB IV KARINA OCTAVIA_B1J013081.pdf Restricted to Repository staff only Download (152kB)
	PDF (BabV) BAB V KARINA OCTAVIA_B1J013081.pdf Restricted to Repository staff only Download (91kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA KARINA OCTAVIA_B1J013081.pdf Download (201kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN KARINA OCTAVIA_B1J013081.pdf Restricted to Repository staff only Download (952kB)

Abstract

Tandan kosong sawit (TKS) merupakan hasil samping dari pengolahan minyak kelapa sawit yang pemanfaataanya masih terbatas. Komponen TKS terdiri atas lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Xilosa merupakan komponen polimer dari hemiselulosa serta menghasilkan xilitol. Xilitol banyak digunakan dalam makanan dan obat-obatan. Xilitol diperoleh dari xilosa yang dihasilkan pada proses perlakuan awal asam TKS. Proses perlakuan awal asam bertujuan untuk menghilangkan komponen lignin yang mengganggu proses hidrolisis enzimatik dari karbohidrat. Proses tersebut dapat menghasilkan senyawa penghambat yang mempengaruhi kinerja fermentasi dari proses biologis, sehingga diperlukan detoksifikasi hidrolisat. Salah satu metode yang digunakan yaitu evaporasi atau penguapan. Khamir mampu memfermentasi xilosa menjadi xilitol lebih kuat dan efisien dibandingkan dengan bakteri atau jamur. Penelitian ini menggunakan dua spesies khamir yaitu Sceffersomyces stipitis dan Debaryomyces hansenii. Khamir ini memiliki sifat yang berbeda, S. stipitis yang lebih menyukai kondisi anaerob, sedangkan D. hansenii hidup pada kondisi aerob. Ketersediaan oksigen sangat mempengaruhi hasil dari fermentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat penguapan filtrat TKS yang mampu menghasilkan xilitol tertinggi dari hasil fermentasi menggunakan S. stipitis dan D. hansenii, mengetahui agitasi yang menghasilkan xilitol tertinggi dari hasil fermentasi menggunakan S. stipitis dan D. hansenii, dan mengetahui interaksi tingkat penguapan filtrat TKS, dan agitasi yang menghasilkan produksi xilitol tertinggi. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari perlakuan awal TKS menggunakan H2SO4, netralisasi dan detoksifikasi filtrat TKS dengan evaporasi, fermentasi filtrat TKS, dan analisis xilitol dengan High Pressure Liquid Chromatography (HPLC). Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial dengan faktor pertama yaitu variasi tingkat penguapan filtrat TKS dan faktor kedua yaitu perbedaan agitasi. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis ragam (ANOVA), kemudian dilakukan uji lanjut beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan pengaruh antara tingkat penguapan filtrat TKS dan agitasi terhadap produksi xilitol yaitu tidak signifikan. Konsentrasi xilitol tertinggi sebesar 8,7 g.L -1 diperoleh dari media kontrol, 150 rpm, menggunakan D. hansenii. Media yang mengandung filtrat TKS 50% menghasilkan konsentrasi xilitol sebesar 5 g.L -1 dan media filtrat TKS 70% menghasilkan konsentrasi xilitol sebesar 4,6 g.L -1 dengan agitasi 200 rpm menggunakan D. hansenii.

Actions (login required)

View Item