ANDRIANI, Devy (2022) Wakamono Kotoba yang Digunakan Kaum Muda di Jepang (Kajian Morfo-Semantik). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER-Devy Andriani-J1C018021-Skripsi-2022.pdf Download (54kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Devy Andriani-J1C018021-Skripsi-2022 (1).pdf Restricted to Repository staff only Download (411kB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Devy Andriani-J1C018021-Skripsi-2022.pdf Download (326kB) |
|
PDF (BabI)
BAB-I-Devy Andriani-J1C018021-Skripsi-FIB-2022.pdf Restricted to Repository staff only until 18 August 2023. Download (247kB) |
|
PDF (BabII)
BAB- II-Devy Andriani-J1C018021-Skripsi-FIB-2022.pdf Restricted to Repository staff only until 18 August 2023. Download (375kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB-III-Devy Andriani-J1C018021-Skripsi-FIB-2022.pdf Restricted to Repository staff only until 18 August 2023. Download (182kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB-IV-Devy Andriani-J1C018021-Skripsi-FIB-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (BabV)
BAB-V-Devy Andriani-J1C018021-Skripsi-FIB-2022.pdf Download (91kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Devy Andriani-J1C018021-Skripsi-FIB-2022.pdf Download (144kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-Devy Andriani-J1C018021-Skripsi-FIB-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan wakamono kotoba yang digunakan oleh kaum muda di Jepang ditinjau dari tataran morfologis dan semantik. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode survei dan observasi dengan instrumen penelitian berupa kuesioner yang memuat pertanyaan terstruktur. Subjek pada penelitian ini adalah penutur asli bahasa Jepang sebanyak 15 orang, dengan rentang usia antara 10 hingga 32 tahun. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 4 buah pembentukan kata yang baku dalam bahasa Jepang, yaitu haseigo sebanyak 1 kata, fukugougo sebanyak 2 kata, toujigo sebanyak 5 kata, serta shouryakugo atau karikomi sebanyak 25 kata. Selain itu, ditemukan pula beberapa kata yang mengalami proses pembentukan tersendiri, dikarenakan sifat wakamono kotoba yang tidak terpaku pada bentuk baku dan kaidah bahasa Jepang yang baik dan benar. Hal ini terkonfirmasi dari hasil analisis data yang menunjukkan adanya perubahan fonem sebanyak 1 buah kata, perubahan bunyi sebanyak 4 buah kata, dan penggunaan bahasa asing sebanyak 3 buah kata. Namun demikian, ditemukan pula wakamono kotoba yang tidak mengalami proses perubahan kata tertentu melainkan hanya mengalami perluasan makna dari makna aslinya. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa proses pembentukan kata yang paling sering terjadi yaitu shouryakugo. Oleh karena itu, dapat dikatakan kaum muda di Jepang cenderung gemar membuat kata menjadi lebih ringkas baik ketika diucapkan maupun ketika dijadikan sebagai bahasa tulis.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | J22178 |
Uncontrolled Keywords: | wakamono kotoba; morfologi; semantik; shouryakugo |
Subjects: | J > J11 Japanese language S > S208 Semantics |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > S1 Bahasa dan Sastra Jepang |
Depositing User: | Mrs Devy Andriani |
Date Deposited: | 18 Aug 2022 04:00 |
Last Modified: | 18 Aug 2022 04:00 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/17315 |
Actions (login required)
View Item |