Search for collections on Repository Universitas Jenderal Soedirman

Representasi Kritik Sosial Pada Lagu 'Gossip Jalanan' Karya Slank (2004)

KHAIRUNNISA, Amelia (2024) Representasi Kritik Sosial Pada Lagu 'Gossip Jalanan' Karya Slank (2004). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

[img] PDF (Cover)
Cover Amelia Khairunnisa_F1A020019_Skipsi_2024.pdf

Download (324kB)
[img] PDF (Legalitas)
Legalitas_Amelia_Khaiunnisa _F1A020019_Skripsi_2024.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] PDF (Abstrak)
Abstrak Amelia Khairunnisa_F1A020019_Skipsi_2024.pdf

Download (2MB)
[img] PDF (BabI)
Bab IAmelia Khairunnisa_F1A020019_Skipsi_2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 5 August 2025.

Download (4MB)
[img] PDF (BabII)
BAB II Amelia Khairunnisa_F1A020019_Skipsi_2024.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)
[img] PDF (BabIII)
BAB IIIiAmelia Khairunnisa_F1A020019_Skipsi_2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 5 August 2025.

Download (2MB)
[img] PDF (BabIV)
BAB IV Amelia Khairunnisa_F1A020019_Skipsi_2024.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (26MB)
[img] PDF (BabV)
Bab V Amelia Khairunnisa_F1A020019_Skipsi_2024.pdf

Download (1MB)
[img] PDF (DaftarPustaka)
Daftar Pustaka Amelia Khairunnisa_F1A020019_Skipsi_2024.pdf

Download (1MB)
[img] PDF (Lampiran)
Daftar Lampiran Amelia Khairunnisa_F1A020019_Skipsi_2024.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (380kB)

Abstract

Musik memiliki kaitan yang erat dengan pengaturan sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat. Gejala khas akibat interaksi sosial terjadi ketika lirik lagu dapat menjadi penunjang musik tersebut dalam menjembatani isu-isu sosial yang sedang terjadi. Salah satu musisi yang gencar melakukan kritik sosial adalah Slank. Salah satu lagu Slank yang dibuat sebagai bentuk sindirian keras terhadap pemerintah adalah lagu Gossip Jalanan, yang dirilis tahun 2004. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas kritik sosial dalam lagu ‘Gossip Jalanan’ karya Slank (2004). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui representasi kritik sosial yang disampaikan dalam lirik lagu ‘Gossip Jalanan’ karya Slank. Adapun dalam menguraikan makna kritik sosial dalam lagu ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan hermenuetika Hans George Gadamer dengan model hermeneutika melalui proses tiga dunia yaitu, dunia bacaan, dunia pengarang dan dunia pembaca. Dalam penelitian ini penulis memulai dengan pra-pemahaman mengenai lirik lagu ‘Gossip Jalanan’ untuk memahami kontennya yang dimana pra-pemahaman tersebut berkembang menjadi pemahaman yang lebih mendalam dan kontekstual. Pemahaman tersebut kemudian membawa penulias pada realitas yang ingin dipahami, proses ini yang disebut oleh Gadamer sebagai lingkaran hermeneutika. Hasil Penelitian menunjukkan hasil bahwa Slank dalam bait pertama lagu Gossip Jalanan, Slank mencoba mengkritisi lembaga aparat, yang mana polisi dan tentara termasuk didalamnya dianggap tidak menjalankan fungsi normatifnya sebagai pelindung dan pengayom masyarakat. Bait kedua, Slank melihat bahwa terdapat celah di dalam sistem penjara Indonesia, dimana masih banyak terdapat simbiosis mutualisme antara aparat dengan sindikat pengedaran narkoba. Pada bait ketiga, Slank melihat bahwa fenomena prostitusi bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri. Adanya supply dan demand tentu membuat prostitusi menjadi lahan basah bagi para pihak yang mau menjadi backing. Dalam bait keempat Slank berbicara mengenai proses peradilan yang tidak berjalan sesuai aturan karena hukum yang bisa dibeli. Pada bait kelima, Slank menunjukkan kritiknya kepada sistem pemilu di Indonesia. Suara rakyat dalam pemilu dapat diperjualbelikan layaknya komoditas, oknum yang terlibat pun berasal dari pihak KPU dan Bawaslu. Berlanjut ke bait keenam, Slank menyoroti DPR-RI yang mampu merekayasa peraturan untuk kepentingan pribadi. Pada bait terakhir Slank mencoba mengkritik organisasi masyarakat tertentu yang menggunakan agama sebagai landasan mereka melakukan tindakan tidak bertanggung jawab yang pada akhirnya merugikan banyak pihak. Sebagai bukti nyata kritik ini adalah adanya kegiatan ormas bernama Front Pembela Islam (FPI) yang melakukan sweeping di tempat hiburan malam namun kegiatan tersebut dilakukan dengan anarkis sehingga menyebabkan rusaknya fasilitas umum dan korban luka. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Slank dalam karyanya yang berjudul ‘Gossip Jalanan’ menciptakan sebuah komunikasi yang bebas tekanan dengan lirik-lirik yang tajam yang memberi gambaran bahwa media linguistik memiliki peran penting dalam tindakan komunikatif. Slank dalam lagu ‘Gossip Jalanan’ dengan berani menggunakan istilah ‘Mafia’ pada setiap bait lagu dengan tujuan kritik yang bebas distorsi seperti Mafia Judi, Mafia Narkoba, Mafia Pemilu, Mafia Selangkangan, Mafia Senayan dan Mafia Pemilu yang diinterpretasikan sebagai tanggapan atas tindakan yang menyimpang yang dilakukan oleh mereka yang menyimpang dari tugas dan tanggung jawabnya. Rekomendasi dari penulis yakni diharapkan perlu banyaknya anak muda yang mengikuti jejak Slank. Jejak Slank yang perlu diikuti dalam hal ini bukan hanya mampu untuk membuat karya yang tajam terhadap isu-isu yang terjadi saat ini namun menjadi anak muda yang mampu dan berani untuk menyampaikan kritik sosial bagi semua elemen pemerintah. Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan mampu untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai cara kerja dan perkembangan kritik sosial dalam musik, serta bagaimana pendekatan hermeneutika dapat digunakan untuk menjelajahi makna dan dampaknya secara lebih menyeluruh. Kata Kunci: Musik, Kritik Sosial, Slank

Item Type: Thesis (Skripsi)
Nomor Inventaris: F24282
Uncontrolled Keywords: Musik, Kritik Sosial, Slank
Subjects: C > C970 Criticism
S > S423 Social action
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Sosiologi
Depositing User: Mrs. AMELIA KHAIRUNNISA
Date Deposited: 05 Aug 2024 07:57
Last Modified: 05 Aug 2024 07:57
URI: http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/28340

Actions (login required)

View Item View Item