AMALINDA, Anugrah Esa (2025) Studi Komparasi Tindak Tutur Ilokusi Direktif pada Film Pendek “Tilik” karya Wahyu Agung Prasetyo dan Film “Budi Pekerti” karya Wregas Bhanuteja. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Anugrah Esa Amalinda-J1D021049-Skripsi-2025.pdf Download (146kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Anugrah Esa Amalinda-J1D021049-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Anugrah Esa Amalinda-J1D021049-Skripsi-2025.pdf Download (255kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Anugrah Esa Amalinda-J1D021049-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 22 August 2026. Download (318kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Anugrah Esa Amalinda-J1D021049-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 22 August 2026. Download (512kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Anugrah Esa Amalinda-J1D021049-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 22 August 2026. Download (367kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Anugrah Esa Amalinda-J1D021049-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (843kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Anugrah Esa Amalinda-J1D021049-Skripsi-2025.pdf Download (215kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Anugrah Esa Amalinda-J1D021049-Skripsi-2025.pdf Download (267kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Anugrah Esa Amalinda-J1D021049-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan membandingkan bentuk tindak tutur direktif yang terdapat dalam film pendek Tilik karya Wahyu Agung Prasetyo dan film Budi Pekerti karya Wregas Bhanuteja. Tindak tutur direktif merupakan jenis ujaran yang bertujuan untuk menyuruh, meminta, melarang, atau mengajak lawan bicara untuk melakukan suatu tindakan. Kajian ini menggunakan pendekatan pragmatik dengan metode deskriptif kualitatif, serta teknik analisis data dilakukan dengan model interaktif Miles dan Huberman (1984). Hasil analisis menunjukkan bahwa Tilik dan Budi Pekerti sama-sama memuat berbagai bentuk tindak tutur direktif, seperti perintah, ajakan, nasihat, dan larangan. Namun, perbedaan terlihat dalam intensitas, strategi penyampaian, dan konteks sosial yang melatarbelakangi penggunaan tuturan direktif di masing-masing film. Film Tilik lebih banyak menyajikan tindak tutur kritikan dan spontan dalam interaksi antartokoh masyarakat, sedangkan Budi Pekerti menampilkan tuturan direktif permintaan yang lebih kompleks dan emosional, terutama dalam situasi sosial yang menekan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kajian pragmatik, khususnya dalam memahami dinamika komunikasi sosial dalam media film yang merepresentasikan kehidupan masyarakat Indonesia kontemporer.

Actions (login required)

View Item