IQBAL, Muhammad (2022) Penggunaan Komunikasi Antarpribadi Catur-Atahiktri Sebagai Variabel Moderasi Pada Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Kepuasan Kerja Di UMKM Batik Karesidenan Surakarta. Doctoral thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (cover)
cover.pdf Download (99kB) |
|
PDF (Legalitas)
legalitas.pdf Restricted to Repository staff only Download (483kB) |
|
PDF (Abstrak)
abstrak.pdf Download (222kB) |
|
PDF (BabI)
Bab I.pdf Restricted to Repository staff only until 30 August 2023. Download (312kB) |
|
PDF (BabII)
Bab II.pdf Restricted to Repository staff only until 30 August 2023. Download (1MB) |
|
PDF (BabIII)
Bab III.pdf Restricted to Repository staff only until 30 August 2023. Download (799kB) |
|
PDF (BabIV)
Bab IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (747kB) |
|
PDF (BabV)
Bab V.pdf Download (317kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
daftar pustaka.pdf Download (596kB) |
Abstract
Disertasi berjudul “Penggunaan Komunikasi Antarpribadi Catur-atahiktri Sebagai Variabel Moderasi Pada Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Kepuasan Kerja Di UMKM Batik Karesidenan Surakarta” ini dilandasi dari adanya gap penelitian pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kepuasan kerja. Banyak penelitian yang menghasilkan temuan ada hubungan keduanya, tapi tidak sedikit yang menunjukkan sebaliknya. Ketidakkonsistenan hasil penelitian ini menjadi ketertarikan tersendiri bagi para peneliti -termasuk penulis- untuk semakin mendalami hubungan kedua variabel tersebut. Penelitian ini mengambil obyek penelitian pada UMKM batik di Karesidenan Surakarta. Argumennya adalah salah satu daerahnya yaitu kota Solo masih menjaga adat budaya warisan leluhur -yaitu nilai-nilai budaya Jawa- dalam wujud pedoman bermasyarakat maupun produk benda (salah satunya batik). Disertasi ini bertujuan untuk menguji kembali pengaruh Kecerdasan Spiritual terhadap Kepuasan Kerja, serta akan menguji konstruk baru yaitu komunikasi antarpribadi catur-atahiktri yang dihipotesiskan sebagai variabel moderasi yang akan mengatasi kesenjangan penelitian yang terjadi antara Kecerdasan Spiritual dan Kepuasan Kerja. Dari tinjauan teoritis, peneliti memandang bahwa kecerdasan spiritual yang merupakan komponen kognitif dapat berubah kekuatan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja yang merupakan komponen afektif jika ditambahi variabel moderasi. Variabel moderasi yang dimaksud adalah berupa karakteristik sikap berwujud kesadaran diri sebagai bagian dari komunitas budaya yang memegang luhur nilai-nilai (value), yaitu variabel komunikasi antarpribadi catur-atahiktri. Komunikasi antarpribadi catur-atahiktri yang merupakan variabel nilai budaya dapat ditempatkan sebagai variabel moderasi untuk menjadi solusi atas ketidakkonsistenan pengaruh kecerdasan spiritual (variabel bebas) terhadap kepuasan kerja (variabel tergantung). Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling melalui kuesioner yang bersifat tertutup, dengan sampel 200 orang dari populasi yang berjumlah 400 orang. Sumber data yang digunakan adalah primer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Kecerdasan Spiritual berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja, dan Komunikasi Antarpribadi Catur-atahiktri memiliki fungsi moderasi pada pengaruh Kecerdasan Spiritual terhadap Kepuasan Kerja. Kecerdasan spiritual mempengaruhi kepuasan kerja. Lebih lanjut, hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa karyawan yang memikirkan tingkat tujuan atau indera spiritual yang lebih tinggi dalam pekerjaan mereka cenderung mendapatkan kepuasan dalam pekerjaannya. Juga ketika seorang karyawan dengan kebermaknaan yang tinggi, dapat berkontribusi untuk orang lain dan organisasi serta menjadi bagian dari komunitas yang saling berhubungan, maka akan semakin meningkatkan kepuasan kerjanya. Hasil penelitian ini menyiratkan wawasan yang lebih mendalam tentang bagaimana kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Hasil pengembangan konstruk baru komunikasi antarpribadi catur-atahiktri terbukti mampu mengatasi keterbatasan konseptual variabel komunikasi antarpribadi yang selama ini baru diteliti dalam tataran skills (ketrampilan). Secara kualitatif (konsep, definisi, validitas muka, dan validitas isi) konstruk komunikasi antarpribadi ini berbeda dengan konstruk komunikasi budaya dan komunikasi antarpribadi beda budaya. Sebagai sebuah simpulan, peneliti mendapatkan alat ukur yang valid dan reliabel untuk mengukur komunikasi antarpribadi catur-atahiktri. Implikasi teoritis pada penelitian ini adalah teori sikap dan perilaku mampu mempengaruhi karyawan untuk mengelola faktor personalnya sehingga mampu bersikap mengalah, menerima sesuatu dengan lapang dada, menempatkan sesuatu pada tempat dan kondisi yang tepat, serta rendah hati dalam berinteraksi dengan karyawan lain. Model empiris yang diuji adalah konfirmasi terhadap riset-riset terdahulu yang telah memasukkan variabel moderasi dalam penelitian tema spiritualitas dan kepuasan kerja. Hasil riset tersebut mempertegas penggunaan variabel moderasi berbasis nilai budaya dalam model penelitian yang saat ini dilakukan terutama dalam konteks UMKM batik di Indonesia. Temuan dari hasil pengujian konstruk baru menemukan hubungan nomologis (Nomological Network) antara kecerdasan spiritual sebagai anteseden dengan kepuasan kerja sebagai variabel konsekuen. Hal ini menandakan bahwa kecerdasan spiritual sebagai konstruk kognisi secara empiris dapat memprediksi kepuasan kerja, sehingga hal ini secara teoritis memberikan sumbangan terhadap pengembangan body of knowledge di bidang SDM. Mengindikasikan fungsi moderasi yang diperankan oleh komunikasi antarpribadi catur-atahiktri pada pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kepuasan kerja. Temuan ini memberikan sebuah solusi untuk mengatasi inkonsistensi pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kepuasan kerja pada riset-riset terdahulu. Implikasi Manajerial pada penelitian ini adalah memberikan sebuah wawasan kepada manajer yang bergerak di sektor UMKM untuk mulai menggunakan aspek kecerdasan spiritual sebagai salah satu cara untuk mendorong percepatan tumbuhnya kepuasan kerja. Organisasi yang saat ini menghadapi persaingan usaha yang demikian ketat dan berkeinginan memiliki competitive advantage harus mampu mendorong sikap positif karyawan tentang kebermaknaan dalam bekerja. Hasil studi yang saat ini dilakukan menunjukkan bahwa komunikasi antarpribadi catur-atahiktri memiliki faktor dampak yang signifikan di UMKM batik, hal ini seharusnya mendorong seluruh manajer organisasi untuk memberikan perhatian terhadap tumbuh kembangnya iklim komunikasi antarpribadi catur-atahiktri baik di tataran individu, tim, maupun organisasi. Temuan tentang fungsi moderasi dari variabel komunikasi antarpribadi catur-atahiktri juga menunjukkan arti penting komunikasi antarpribadi yang berbasis nilai budaya pada pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kepuasan kerja. Berarti bahwa ketika seorang karyawan memiliki komunikasi antarpribadi catur-atahiktri maka akan memperkuat pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kepuasan kerjanya.
Item Type: | Thesis (Doctoral) |
---|---|
Nomor Inventaris: | P322013 |
Uncontrolled Keywords: | Kepuasan Kerja, Kecerdasan Spiritual, UMKM |
Subjects: | J > J56 Job satisfaction S > S399 Small business |
Divisions: | Program Pascasarjana & Profesi > S3 Ilmu Manajemen |
Depositing User: | Mr Muhammad Iqbal |
Date Deposited: | 30 Aug 2022 05:48 |
Last Modified: | 30 Aug 2022 05:48 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/17919 |
Actions (login required)
View Item |