PRATIWI, Hilma Anida (2023) Analisis Semiotika Ketidaksetaraan Gender dalam Film Before, Now, and Then (Nana, 2022). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Hilma Anida Pratiwi-F1A019098-SKRIPSI-2023.pdf Download (2MB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Hilma Anida Pratiwi-F1A019098-SKRIPSI-2023.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Hilma Anida Pratiwi-F1A019098-SKRIPSI-2023.pdf Download (2MB)
	PDF (BabI) BAB I-Hilma Anida Pratiwi-F1A019098-SKRIPSI-2023.pdf Restricted to Repository staff only until 22 August 2024. Download (2MB)
	PDF (BabII) BAB II-Hilma Anida Pratiwi-F1A019098-SKRIPSI-2023.pdf Restricted to Repository staff only until 22 August 2024. Download (2MB)
	PDF (BabIII) BAB III-Hilma Anida Pratiwi-F1A019098-SKRIPSI-2023.pdf Restricted to Repository staff only until 22 August 2024. Download (2MB)
	PDF (BabIV) BAB IV-Hilma Anida Pratiwi-F1A019098-SKRIPSI-2023.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	PDF (BabV) BAB V-Hilma Anida Pratiwi-F1A019098-SKRIPSI-2023.pdf Download (2MB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Hilma Anida Pratiwi-F1A019098-SKRIPSI-2023.pdf Download (2MB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Hilma Anida Pratiwi-F1A019098-SKRIPSI-2023.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Isu kekerasan terhadap perempuan yang berakar dari kultur patriarki sering menjadi tema dalam film, salah satunya film Before, Now, and Then (Nana) yang dirilis tahun 2022. Film karya Kamila Andini, seorang sineas perempuan Indonesia, ini bertutur tentang berbagai bentuk ketidakadilan gender sebagai representasi kultur patriarki yang dialami tokoh perempuan dalam film dan upaya yang dilakukan sang tokoh untuk melawan perlakuan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menjelaskan representasi dan perlawanan budaya patriarki dalam film tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis semiotika Roland Barthes. Metode ini memiliki dua tahap signifikansi: signifikansi tahap pertama adalah makna denotasi dan signifikansi tahap kedua adalah makna konotasi dan mitos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam adegan dalam film Before, Now, and Then (Nana) 2022 yang dapat merepresentasikan budaya patriarki, yakni adegan pertama, di mana perlakuan Hajjah Hobsah kepada Teh Ntin yang sepakat dengan alasan suami Teh Ntin meninggalkannya karena Teh Entin lebih mementingkan urusan rumah dibandingkan urusan lainnya, yakni bekerja. Kedua, Raden Nana yang diperlakukan kurang baik sebagai istri oleh keluarga Raden Darga saat ada pesta yakni agar mengurusi urusan dapur selama acara berlangsung. Ketiga, perlakuan Hajjah Hobsah pada Raden Nana, dia disalahkan karena dianggap tidak becus dalam mendidik anak. Keempat, pengeksploitasian atas tubuh perempuan yang dilakukan oleh Raden Darga dan juga rekannya pada penari. Kelima, perlakuan Hajjah Hobsah pada Raden Nana, yang menyalahkannya atas ketidaktahuan dirinya terhadap keberadaan Raden Darga. Keenam, Raden Nana mendapatkan berbagai tuduhan oleh keluarga besar Raden Darga atas keputusan yang dibuatnya. Dan terdapat tiga adegan yang dapat merepresentasikan perlawanan budaya patriarki, yakni adegan Pertama, saat Raden Nana akhirnya berani mengatakan pada Raden Darga perihal keinginanya untuk kembali pada suami pertamanya, Raden Icang. Kedua, Raden Nana meninggalkan rumah Cirateun tanpa membawa harta pemberian Raden Darga, dengan tujuan pembuktian pada keluarga besar Raden Darga bahwa dia bukanlah perempuan yang selama ini dituduhkan. Ketiga, saat Dais dewasa bertemu dengan Raden Nana di mana dia sudah tidak menyanggul rambutnya sebab Raden Nana merasa sudah tidak ada rahasia yang harus ditutupi.

Actions (login required)

View Item